Makalah; Konsep Pendidikan Seumur Hidup

MAKALAH KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


Disusun Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan Semester II Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah
Wal Irsyad ( STAI DDI ) Mangkoso
Oleh :
Kelompok III:
Muhammad Ilham Alkais Baharuddin
Muhammad Muhaimin
Arifuddin
Hamzah


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD
( STAI DDI ) MANGKOSO, KABUPATEN BARRU
2019



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana karena limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik dari segi apapun, sehingga makalah ini tersusun. Adapun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘’ILMU PENDIDIKAN’’. Makalah ini berjudulkan “KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP”.
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-kekurangan tersebut terutama disebabkan karena keterbatasan pengetahuan serta kemampuan penulis. Hanya dengan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan kritik dan saran yang membangun maka kekurangan-kekurangan tersebut dapat berubah menjadi lebih baik.

Mangkoso, 31 Maret 2019
Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang Masalah 1
B.Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A.Konsep Pendidikan Seumur Hidup 2
B.Strategi Pendidikan Seumur Hidup 4
BAB III PENUTUP 8
DAFTAR PUSTAKA 9

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat islam, jauh sebelum orang-orang Barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh Hadits Rasulullah SAW. yang berbunyi:
اُطلُبُ العِلمَ Ù…ِÙ†َ المَهدِ اِÙ„َÙ‰ اللَّحدِ
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia” (H.R. Muslim)
Konsep tersebut menjadi aktual kembali terutama dengan terbitnya buku An Introduction to Lifelong Education, pada tahun 1970 karya Paul Lengrand yang dikembangkan lebih lanjut oleh UNESCO. Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.

Mengingat dari hadits Rasulullah SAW. diatas, hendaknya kita lebih memahami konsep pendidikan seumur hidup dan dapat lebih maju dari orang Barat yang mengangkat gagasan konsep pendidikan seumur hidup jauh setelah Rasulullah bersabda mengenai hadits menuntut ilmu sepanjang hayat. Setelah kita memahami konsep tersebut, semoga kita dapat kembali mengukir kejayaan Islam di dalam bidang pendidikan dan mengantarkan kita kepada kebahagiaan dunia akhirat.


B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah.
1.Apa pengertian konsep pendidikan seumur hidup?
2.Bagaimanakah strategi pendidikan seumur hidup?


BAB II
PEMBAHASAN

A.Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1, merupakan landasan hukum mengenai pendidikan seumur hidup di Indonesia. Pasal itu berbunyi: “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.

Undang-undang Sisdiknas diatas memberi batasan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melngkapi dan memperkaya. Penerapan pendidikan dapat dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah. Dalam kaitannya dengan pendidikan seumur hidup. Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai meninggal, seperti di dalam lingkungan keluarga. Pendidikan keluarga sangat besar pengaruhnya, karena di sanalah anak dipelihara, dibesarkan, dan menerima sejumlah nilai serta norma yang ditanamkan kepadanya. Motivasi belajar anak juga didapatkan dalam lingkungan keluarga. Terkait dengan ini, Wlodkowski dan Jaynes menyatakan bahwa “para orang tua hendaknya tampil sebagai faktor pemberi pengaruh utama bagi motivasi belajar anak”.

Sejalan dengan kepentingan dan masa depan anak-anak, maka orang tua hendaklah menyekolahkan mereka dan karena pendidikan di sekolah termasuk rangkaian pendidikan seumur hidup. Sistem pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, dan berjenjang sangat strategis untuk membina peserta didik dalam menghadapi masa-masa selanjutnya, sampai peserta didik tersebut berusia lanjut.
Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan aspek perlu memperoleh perhatian utama. Proses pendidikan hendaknya menekankan pada strategi dan metodologi yang dapat menanmkan motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar yang mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang. Sedangkan pendidikan seumur hidup bagi orang dewasa adalah dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntunan hidup mereka sepanjang masa. Di antara self interest tersebut adalah latihan keterampilan yang dapat membantu menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan.

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai meninggal dunia. Konsep ini sesuai dengan konsep Islam seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW. yang menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur.
Sebenarnya ide pendidikan seumur hidup telah lama dalam sejarah pendidikan, tetapi baru populer sejak terbitnya buku Paul Langrend An Introduction to Life Education (sesudah perang dunia II). Kemudian diambil oleh International Commision on the Development of Education (UNESCO).
Istilah pendidikan seumur hidup tidak dapat diganti dengan istilah-istilah lain sebab isi dan luasnya tidak persisi sama, seperti istilah out of school education, contiunining education, adult education, further education, recurrent education.

Adapun pendidikan seumur hidup bisa didapatkan dengan tiga jalur pendidikan, yakni pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. dan disamping pendidikan formal dan nonformal, terdapat pendidikan informal, yakni jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Dalam pendidikan seumur hidup dikenal adanya empat macam konsep kunci, yaitu:
a.Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Pendidikan akan meliputi seluruh rentang usia dan usia yang paling muda sampai paling tua dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari persekolahan konvensional.
b.Konsep belajar seumur hidup. Kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pad penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
c.Konsep pelajar seumur hidup. Perlu adanya system pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka seumur hidup.
d.Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Kurikulum dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup. Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplemantasikan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.


B. Strategi Pendidikan Seumur Hidup

Dari berbagai uraian yang dikemukakan terdahulu, tampaknya penerapan cara berfikir menurut atas pendidikan seumur hidup akan mengubah pandangan kita tentang status dan fungsi sekolah, dimana tugas utama pendidikan sekolah adalah mengajar anak didik bagaimana caranya belajar, peranan guru adalah sebagai motivator, emulator, dan petunjuk jalan anak didik dalam hal belajar, sekolah sebagai pusat belajar (learning center) bagi masyarakat sekitarnya. Dengan demikian, dalam pandangan mengenai pendidikan seumur hidup, semua orang secara potensial merupakan anak didik.

Sementara itu pendidikan seumur hidup yang merupakan atas pendidikan dewasa ini, terus diamati baik dinegara-negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Dalam konteks ini, diperlukan adannya strategis dalam penerapan pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bagi manusia dapat diartikan secara tepat dan benar.

Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisasi Prof. Soelaiman Joesoef meliputi hal-hal sebagai berikut;

1.Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup

Pada pendidikan seumur hidup dikenal adanya empat macam konsep kunci berikut
  a.Konsep Pendidikan Seumur Hidup itu Sendiri
Sebagaimana suatu konsep, pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pegorganisasian dan pentrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.
Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari persekolahan konvensional.
  b.Konsep Belajar Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan agan-agan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
Jadi, istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
  c.Konsep Belajar Seumur Hidup
Metode belajar seumur hidup adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi promlema dan sangat terdorong untuk belajar diseluruh tingkat usia, serta menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
Dalam keadaan demikian, perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematika merespons untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka seumur hidup (pelajar dan belajar seumur hidup).
  d.Kurikulum yang Membantu Pendidikan Seumur Hidup
Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prisip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.
Kurikulum yang demikian merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementsikan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.


2.Arah Pendidikan Seumur Hidup

Umunya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa dan anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan di dalam hidunya.
  a.Pendidikan Seumur Hidup Kepada Orang Dewasa
Sebagai generasi penerus, para pemuda atau pun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan “self interest” yang merupakan tuntunan hidup mereka sepanjang masa.
Diantara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis bagi mereka semuanya dan latihan keterampilanbagi pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan.

Program kegiatan, pembiayaan, dan administrasi penyelenggaraan, ada sebagian kecil yang ditangani masyarakat sebdiri, tetapi disebagian besar negara hal-hal tersebut memperoleh bantuan dari pihak luar seperti lembaga pendidikan tinggi, pemerintah setempat, atau suatu staf ahli dari proyek tertentu.
Tempat penyelenggaraan dan alat-alat pendidikan hampir sepenuhnya diserahkan pada masyarakat yang bervariasi, dari keadaan sederhana sampai dengan keadaan yang dapat memenuhi persyaratan.
  b.Pendidikan Seumur Hidup Bagi Anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Pengetahuan dan kemampuan anak memberi peluang yang besar bagi pembangunan pada masa dewasa, dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.
Proses pendidikannya menekankan pada metodologi mengajar dan pada dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar, motivasi belajar, dan kepribadian yang kuat.
Sementara itu program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar, dan mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa dalam belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
A. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai meninggal dunia. Konsep ini sesuai dengan konsep Islam seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW. yang menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur.

B. Adapun tujuan dari pendidikan seumur hidup adalah:
1.Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
2.Berlangsung selama manusia hidup seirama dengan pertumbuhan kepribadian manusia yang bersifat dinamis.


DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin Salam. 2011. Pengantar Pedagogik: dasar-dasar ilmu mendidik. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Fuad Ihsan. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Internet
http://www.afdhalilahi.com/2013/01/pemikiran-filosofis-tentang-pendidikan.html diakses tanggal 25 April 2016, pukul 16:55

Belum ada Komentar untuk "Makalah; Konsep Pendidikan Seumur Hidup"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Adnow April 22

Adnow April 22

Iklan Bwah Artikel (Adnow)