Makalah Humanisme Pendidikan Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Humanisasi
pendidikan islam sering dilontarkan di media massa oleh para pengamat dan filsof
ternama Immanuel Kant menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.
Menurut konsep ini, anak manusia harus dididik oleh manusia, dan dalam ruansa kehidupan
manusia. Masih teringat cerita kama dan kamala di india yang mengisahkan dua anak
manusia yang dipelihara oleh serigala di hutang belantara, jelas-jelas akan menghasilkan
manusia serigala, bukan manusia seutuhnya.
Fungsi
pendidikan yang utama adalah mentransformasikan pengetahuan, keterampilan, dan menginternalisasi
nilai-nilai yang dibutuhkan manusia untuk bisa hidup sempurna sebagai manusia. Dari
sudut pandang manusia, pendidikan adalah proses sosialisasi, yakni memasyarakatkan
nilai-nilai, ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan. Karena manusia adalah
makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tetapi ia bisa menjankan hubungan dengan
sesama manusia dan limgkungan sekitarnya, jika ia mampu diwujudkan oleh manusia
maka ia mampu kehidupannya.[1]
Pendidikan
islam membentuk keberanian moral bagi setiap peserta didik untuk senantiasa melakukan
kegiatan-kegiatan bermanfaat bagi semua manusia dan sebaliknya menghindari perbuatan-perbuatan
makhsiat yang dirugikan orang lain.
Menurut
Hasan Basri ilmu pendidikan islam adalah agam yang tertulis dalam kitab suci al-Qur’an
dan as-sunnah, kumpulan pengetahuan yang bersumber dari al-Qur’an dan as-sunnah
yang dijadikan landasan kependidikan. Secara aplikatif, pendidikan islam mentransformasikan
nilai-nilai islam terhadap anak didik dan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga
dan masyarakat. Akumulasi pendidikan yang diajarkan dan dibinakan dan dibimbingkan
kepada manusia sebagai peserta didik dengan menerapkan metode dan pendekatan islami
yang bertujuan membentuk peserta didik yang berkepribadian musli.[2]
Berdasarkan
pendapat diatas pendidikan islamlah yang mampu memahami pengetahuan islam dengan
baik dan mampu mengamalkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu pendidikan islam sifatnya berlangsung tidak hanya berfokus pada satu lembaga
atau lingkungan tetapi prosesnya melibatkan semua unsur dan komponen berlangsung
proses pendidikan islam baik pada lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Oleh
karena itu, pendidikan harus berorientasi pada pengenalan realitas diri manusia
dan dirinya sendiri. Dan harus mampu mendekatkan manusia dengan lingkungannya. Adanya
beberapa bentuk kekerasan dalam pendidikan yang masih merajalela merupakan indicator
bahwa proses atau aktivitas pendidikan kita masih jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.humanisasi
pendidikan merupakan upaya untuk menyiapkan generasi yang cerdas nalar, cerdas emosional,
dan cerdas spiritual, bukan menciptakan manusia yang kerdil, pasif, dan tidak mampu
mengatasi persoalan yang dihadapi.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas adalah:
Pengertian humanisasi pendindikan islam?
Apa sajakah prinsif-prinsif humanisasi
pendidikan islam?
PEMBAHASAN
A. Pengertian humanisasi pendidikan islam
Humanisasi
artinya proses menjadikan proses menjadikan manusia sebagai manusia sesuai dengan
kodratnya sesuai dengan kodratnya manusia.[3] Secara
etimologi humanisasi diartikan sebagai penumbuhan rasa perikemanusiaan, kemanusiaan.[4] Sedangkan
Chabib Toha mengartikan humanism, kemanusiaan adalah nilai-nilai obyektif yang dibatasi
kultur tertentu, nilai kebebasan, kemerdekaan, kebahagiaan. Persamaan hak adalah
nilai-nilai kemanusiaan yang dibangun di atas pondasi individualism dan demokrasi.[5]
Humanisasi
adalah pemanusiaan/penerapan rasa prikemanusian sedangkan humanisme adalah suatu
doktrin yang menekan kepentingan kemanusian ideal humanism pada zaman renaissans
didasarkan atas peradaban yunani purba, sedangkan humanisme modern menekankan manusia
secara eksklusif.
Manusia
adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan diberikan kelebihan akal sehingga
adanya akal tersebut memungkinkan baginya untuk menguasai makhluk yang lain sepoerti
binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Manusia
terdiri dari dua substansi yaitu materi berasal dari bumi dan ruh yang berasal dari
tuhan. Maka hakikat pada manusia adalah ruh itu, sedangkan jasad hanyalah alat yang
dipergunakan oleh ruh untuk menjalani kehidupan material di alam material yang bersifat
sekunder dan ruh adalah yang primer, karena ruh saja tanpa jasad yang material,
tidak dapat dikatakan manusia.
Pembahasan tentang
humanisasi tentu tidak luput dari pembahasan mengenai liberalisasi, demokratisasi,
individualism. Hal ini disebabkan keempat hal tersebut mempunyai visi yang sama
yaitu mengangkat eksistensi manusia sebagai makhluk yang sempurna di dunia.
Humanisasi merupakan
proses pemberdayaan masyarakat melalui ilmu pengetahuan. Dari sini diharapkan akan
munculkan sikap-sikap individu dalam masyarakat yang lebih terbuka, merdeka, progresip,
berwawasan luas, serta mempunyai tanggung jawab pribadi sebagai bentuk kemandirian
individu tersebut.[6]
Sementara itu istilah
di atas banyak berkaitan erat dengan istilah demokratisasi yang mana bias diartikan
sebagai pembebasan manusia atas ketergantungan terhadap realitas obyektif yang sering
menghambat yang sering menghambat manusia dalam mengembangkan diri untuk mencapai
kualitas hidup dalam mencapai parameter material.
Sehingga jika dikaitkan
dengan pendidikan, maka demokratisasi berarti pembebasan pendidikan dan manusia
y6ang terlibat didalamnya dari struktur dan system serta perundangan yang menempatkan
manusia sebagai komponen. Jika ada proses. Dalam konteks pendidikan, islam menempatkan
pendidikan pembebasan yang merupakan refleksi dari pemanusiaan manusia dalm kongfigurasi
system pendidikan islam yang sangat dipengaruhi oleh prinsif-prinsif kebebasan dan
demokrasi.
Perlu digaris bawahi
bahwa kebebasan dalam pandangan pendidikan islam masih terikat dengan norma-norma
dan pesan-pesan ilahiyah baik yang tercantum dalam mushaf al-Qur’an, maupun yang
terekam dalam sunnah-sunnah rasulnya.
Di dalam al-Qur’an
kita menemukan humanisasi pendidikan islam adalah pengaplikasian konsep humanism
dalam pendidikan islam secara riil sebagaimana dicontohkan Nabi saw. Dimana Allah
SWT berfirman di dalam QS al-imran/3:159. yang artinya maka disebabkan rahmat allahlah
kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu keras llagi kasar. Tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka dalam urusan
itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai menyukai orang-orang bertawakkal kepadanya.
B. Prinsif-Prinsif Humanisasi Pendidikan Islam
Prinsip pendidikan islam
adalah prinsip wajib belajar mengajar, pendidikan untuk semua, bersifat terbuka
namun selektif, integralistik dan seimbang, sesui dengan bakat manusia, menyenangkan
dan menggembirakan berbasis pada riset dan rencana yang sistematis, sesuai perkembangan
zaman, dilakukan dari sejak dini dan terbuka.[7]
Humanisme dalam islam mengatakan
manusia telah menerima dari tuhan dua pemeberian yang hebat, yaitu akal dan kemerdekaan.
[8] yang dikembangkan adalah ajaran agama
yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadis. Jelas pula bahwa adalah ajaran yang
bersumber dari agama islam yang dikembangkan oleh akal fikiran manusia yang memenuhi
syarat untuk mengembangkannya[9]. Al-Qur’an
mengajarkan kita dua hal yaitu tafakkur dan tasyakur.
Tafakur dan tasyakur merupakan
siklus aksi dan refleksi. Bila tafakur diartikan sebagai perenungan terhadap segala
ciptaan, hokum-hukum tuhan sebagai nikmat yang diberikan kepada manusia, maka tasyakur
merupakan usaha penggunaan nikmat tersebut sebagai professional. Hal ini merupakan
bukti keunggulan manusia dari mahluk lain, termasuk di dalamnya keunggulan kehendak
bebas dan kemampuan berbicara.
Dengan demikian jelas bahwa
kemuliaan yang diperoleh manusia dalam kehidupan dikarenakan kemuliaan karena bentuk
pribadinya diciptakan lebih baik dibandingkan makhluk Allah yang lain serta diberi
kelebihan akal dan kemuliaan karena mampu menjalankan seluruh aktivitas serta karya
dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan ajaran islam tetapi bila dalam kehidupan
manusia hidup tidak sesuai dengan garis-garis ketentuan yang telah Allah maka kemuliaan
itu akan hilang dan berganti dengan kehinaan yang membawa manusia lebih hina dari
binatang dan kelak di akhirat imbalan yang diperoleh adalah penderitaan dalam neraka.[10]
Menurut
kami Manusia mempunyai beberapa tanggung jawab yang terkait dengan segala aspek
dengan dirinya. Pertama, tanggung jawab kepada Allah yang maha esa dengan jalan
beribadah kepadanya sebagai ungkapan rasa syukur. Hal ini sangat inheren dengan
fitrah kejadian manusia. Kedua, tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri
dalam rangka mengembangkan kapasitas potensialnya.
Hal
ini bisa dilaksanakan melalui pendidikan yang berorientasi kepada masa yang akan
datang demi peningkatan kualiatas hidup. Ketiga, tanggung jawab kepada manusia melalui
peningkatan kualitas pribadi. Keempat, tanggung jawab manusia terhadap alam semesta.
Hal ini sebagai konsekuensi dari ketiga tanggung jawab diatas, karena alam merupakan
sarana hidup masyarakat yang diciptakan tuhan.
Prinsip
berarti asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak dan sebagainya,
atau juga berarti dasar. pengertian kata prinsip secara bahasa ini memberikan pemahaman
bahwa prinsip-prinsip pendidikan islam dapat diterapkan dalam penggunaan meliputi:
1. Digunakan tidak boleh bertentangan dengan
prinsip-prinsip ajaran islam yang terkandung dalam kitab suci al-Qur’an dan hadis.
2. Harus memanfaatkan kegiatan mandiri peserta
didik
3. Harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan
4. Harus memanfaatkan hokum pembelajaran dan
belajar
5. Harus berawal dari apa yang sudah diketahui
peserta didik
6. Harus didasarkan atas teori praktek yang
terpadu dengan baik
7. Harus memperhatiakan prosedur-prosedur individual
8. Harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar
para peserta didik
9. Harus disesuaikan dengan kemajuan peserta
didik
10. Yang digunakan harus bervariasi
11. Harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
saat pembelajaran
12. Harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari
13. Harus selalu dimulai dengan landasan niat,
doa, dan rasa syukur terhadap karunia yang telah Allah berikan sebab semua yang
dilakukan atas adanya karunia yang Allah telah berikan.[11]
Tujuan serta proses
pendidikan islam tercantum secara eksplisit daloam firman Allah, yaitu pencarian
hidayah dan kesempurnaan diri sekaligus dengan menjadikan tokoh-tokoh penting, khususnya
Nabi Muhammad saw. Sebagai model dalam poendidikan.
Nabi sendiri mengajarkan
umatnya agar sesama muslim saling menganggap saudara sendiri, di mana harus melandaskan
hubungan atas dasar saling mencintai, menyayangi, menghormati, saling berbagai dan
seterusnya, termasuk di dalamnya yaitu saling mengingat satu sama lain. Dengan beberapa
prinsif diharapkan konsep reward atau penghargaan akan lebih ditekankan dengan tujuan
peserta didik menemukan kesadaran yang membawa perubahan pada dirinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Humanisasi artinya proses menjadikan proses
menjadikan manusia sebagai manusia sesuai dengan kodratnya sesuai dengan kodratnya
manusia. Secara etimologi humanisasi diartikan sebagai penumbuhan rasa perikemanusiaan,
kemanusiaan. Humanisasi pendidikan islam adalah pengaplikasian konsep humanism dalam
pendidikan islam secara riil sebagaimana dicontohkan Nabi saw.
2. Prinsip pendidikan islam adalah prinsip wajib
belajar mengajar, pendidikan untuk semua, bersifat terbuka namun selektif, integralistik
dan seimbang, sesui dengan bakat manusia, menyenangkan dan menggembirakan berbasis
pada riset dan rencana yang sistematis, sesuai perkembangan zaman, dilakukan dari
sejak dini dan terbuka. Prinsip berarti asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar
berfikir, bertindak dan sebagainya, atau juga berarti dasar.
B. Saran
Kami
menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh dari titik kesempurnaan, oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan makalah kami kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
Boisard,
Marcel. Humanisme Dalam Islam. cet. I; Jakarta: Pranada Media. 1980.
Amir,
jusuf. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press. 1995.
Arya.
Kamus Besar Bahas Indonesia. Cet. III; Jakarta: Prenada Media. 1990.
Daud
Ali, Mohammad. Pendidikan Agama Islam. cet. XXIV; Jakarta PT Rajagrafindo Persada.
2016.
Hanafi,
halid. Dkk. Ilmu Pendidikan Islam. cet. I; Yogyakarta: CV Budi Utama. 2018.
Nata,
Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. cet. III; Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
2016.
Thoha,
chabib. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 1996.
Truzz,
andy Andy. Humanisasi Pendidikan Islam.
Truzz,
andy. Humanisasi Pendidikan Islam.http;//andytruzz.blogspot.com/ 2010/06/humanisasi-pendidikan-islam.html.
[1] Andy Truzz, humanisasi pendidikan islam,
http;//andytruzz.blogspot.com/2010/06/humanisasi-pendidikan-islam.html?, 31
Maret 2019.
[2] Halid Hanafi dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (cet. I;
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), h. 3.
[3] Andy Truzz, humanisasi pendidikan islam,
http;//andytruzz.blogspot.com/2010/06/humanisasi-pendidikan-islam.html?, 31
Maret 2019.
[4] Arya, kamus
besar bahas Indonesia, (Cet. III; Jakarta: Prenada Media, 1990), h.
192.
[5] Chabib Thoha, kapita selekta pendidikan islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
1996, h. 27.
[6] Jusuf Amir , reorientasi pendidikan islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995),
h. 174.
[7] Abuddin Nata, Kapita selekta Pendidikan Islam, ( cet.
III; Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2016), h. 424.
[8] Marcel A. Boisard, Humanisme Dalam Islam, (cet. I;
Jakarta: Pranada Media, 1980), h.
57.
[9] Mohammad Daud Ali, Pendidikan
Agama Islam, (cet. XXIV; Jakarta PT Rajagrafindo Persada, 2016), h. 89.
[10] Halid Hanafi dkk, Ilmu Pendidikan Islam, h. 8.
[11] Halid Hanafi dkk, Ilmu Pendidikan Islam, h. 175-179.