Makalah Skala Pengukuran Dan Instrumen Penelitian
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh:
YAYAH OKTAVIA
IIN ASRAFIAH
HASWIDIAH
MASDALIA
NASRULLAH
RISAL
KELOMPOK VIII
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD
MANGKOSO KABUPATEN BARRU
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT kami telah memberikan karunia yang berupa nikmat kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan penuh kepada baginda Rasulullah SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan dengan pembahasan mengenai “Skala Pengukuran dan Instrumen penelitian ”. Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak H. Chairullah, S. Ag., MA. selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga makalah ini dapat selesai seperti apa yang di harapkan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan agar penyusun makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Mangkoso, 17 Agustus 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
II. PEMBAHASA
A. Pengertian Pengukuran dan Instrumen Penelitian 4
B. Macam-macam Skala Penelitian 6
III. PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik penelitian akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif penelitian merupakan key instruments. Instrument penelitian digunakan untuk nilai variable yang diteliti. Dengan demikian, jumlah instrument yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variable yang di teliti. Bila variabel penelitian lain, maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga lain. Instimen-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi masih ada yang harus di buat oleh seorang peneliti. Karena instumen penelitian akan digunakan unuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala.
Teknik membuat skala, menurut Nazir (1999) serta Good dan Hatt (1952) adalah cara mengubah fakta-fakta kualitatif yang melekat peda objek atau subjek penelitian menjadi urutan kuantitatif. Pembuatan skala pengukuran ini dibuat dengan mendasarkan pada 2 asumsi, yaitu ilmu pengetahuan pada akhir-akhir ini lebih cenderung menggunakan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan semakin menuntut presisi yang lebih baik utamanya dalam ham mengukur grasasi. Dalam pembuatan skala, peneliti harus mengasumsikan bahwa fakta dalam mengandung suatu kontinum yang nyata berasal dari sifat-sifat objek yang di teliti.
Adapun macam-macam skala pengukuran dalam penelitian itu terbagi menjadi 5 yaitu:
1. Skalan Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan objek , individual atau kelompok.
2. Skala Oridinal
Skala pengukuran oridinal memberikan informasi tentang jumlah relative karakteristik yang berada dan dimiliki oleh objek atau individu tertentu.
3. Skala Interval
Skala interval mempunyai karakterisrik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan skala ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.
4. Skala Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang di punyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai nol empiris apsolut.
5. Skala pengukuran sikap
Ada 4 jenis skala pengukuran sikap yaitu:
a) Skala Likert
b) Skala Thurstone
c) Skala Guttman
d) Semantic Deferensial
e) Skala Rating
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah maka dirumuskan rumusan masalah dalam karya tulis ini sebagai berikut:
1. Jelaskan Pengertian Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian!
2. Jelaskam macam-macam Skala Pengukuran dalam Penelitian!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh misalnya timbangan emas akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm.
Sebuah skala pengukuran merupakan seperangkat aturan untuk mengkuantifikasi sebuah variabel tertentu, atau pemberian skor angka padanya. Skala-skala pengukuran dapat mengkuantifikasikan data baik secara nominal, ordinal, interval, maupun rasio. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variable yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya berat emas 19 gram, berat besi 100kg, suhu badan orang yang sehat 37 derajat celcius, IQ seseorang 150, selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Dari pengertian masing-masing kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.
Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Menurut sanjaya (2011;84), instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi penelitian. pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus meggunakan alat ukur yang valid dan baik.
Alat ukur dalam penelitian disebut instrument penelitian, jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dan secara spesifik fenomena disebut variabel. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (variabel penelitian). Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Seperti variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya panas, maka instrumennya adalah calorimeter. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan utnuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang “Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Kerja Lembaga Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai”.
Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat, yaitu :
1. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan.
2. Instrumen untuk mengukur iklim kerja.
3. Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai.
B. Macam-Macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Macam-macam skala pengukuran tersebut antara lain:
1. Skala Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok. Sebagai contoh pengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal diatas digunakan angka-angka sebagai symbol. Contohnya : jenis kelamin rsponden, laki-laki = 1, dan wanita = 2
2. Skala Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh obyek atau indvidu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangannya atau kelebihannya.
Skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori. Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.
Merek Air Mineral Ranking
Aquana 1
Aquaria 2
Aquasan 3
Aquasi 4
3. Skala Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan skala ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.
4. Skala Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absolut nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
5. Skala Pengukuran Sikap
Ada empat jenis skala pengukuran sikap menurut Daniel J Mueller (1992), yaitu:
a. Skala Likert
Skala Likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan resepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian, fenomena social ini telah di tetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya di sebut sebagai variable penelitian.
Contoh :.
Preferensi Preferensi Preferensi
1.Sangat Setuju 1.Setuju 1. Sangat Positif
2.Setuju 2.Sering 2. Positif
3.Ragu-ragu 3.Kadang-kadang 3. Netral
4.Tidak Setuju 4.Hampir tdk pernah 4. Negati
5.Sangat Tdk Setuju 5.Tidak Pernah 5.Sangat Negatif
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor, Misalnya : sangat setuju/setuju/sangat positif diberi skor 5, selanjutnya setuju/sering/positif diberi skor 4 dan seterusnya.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat unfavorable (negatif).
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak Setuju.
a. Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik.
Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).
b. Skala Thurstone
Skala Thurstone merupakan skala sikap yang pertama dikembangkan dalam pengukuran sikap. Skala ini mempunyai tiga teknik penskalaan sikap, yaitu:
1) metode perbandingan pasangan
2) metode interval pemunculan sama, dan
3) metode interval berurutan.
Ketiga metode ini menggunakan bahan pertimbangan jalur dugaan yang menganggap kepositifan relatif pernyataan sikap terhadap suatu obyek.
c. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif atau negative dan lain - lain. Data yang di peroleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Penelitian menggunakan sakal Guttman di lakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan.
Contoh :
1. Apakah anda setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a. Setuju b. Tidak Setuju
d. Semantic Deferensial
Skala pengukuran yang berbentuk Semantic defferensial di kembangkan oleh Osgood. Skala ini juga di gunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang di peroleh adalah daya interval, dan biasanya skala ini di gunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang di punyai oleh seseorang.
e. Skala rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :
5 4 3 2 1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interfal yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Adapun instumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengajian data secara sistematis dan objektif.
Adapun macam-macam skala pengukuran dalam penelitian itu terbagi menjadi 5 yaitu: Skalan Nominal, Skala Oridinal, Skala Interval, Skala Ratio, Skala pengukuran sikap.
B. Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh dari titik kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik sdan saran demi menyempurnakan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://metopenkomp.blogspot.com. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2018, 20:57.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA. 2010.
Sukardi. Penelitian Pendidkan. Jakarta: Bumi Aksara. 2003.