Makalah Tentang Perumusan Tujuan Pengajaran
PERUMUSAN TUJUAN
PENGAJARAN
Disusun Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Jurusan
Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad
Mangkoso Angkatan
Tahun 2016
Oleh:
Kelompok VI
Sukma
Wulandari
Yuliana
Habib Islah Muhammad
Asraf
Aldi
SEMESTER V TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL’IRSYAD
MANGKOSO
KABUPATEN BARRU
TAHUN AKADEMIK 2018
Puji dan syukur
kami haturkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan izin dan kehendak-Nya
sehingga makalah tentang “Merumuskan Tujuan
Pengajaran” ini dapat
diselesaikan oleh penulis. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Perencanaan Pengajaran (SI) STAI DDI MANGKOSO.
Ucapan terimah
kasih kami sampaikan kepada Bapak Riyo Asmin Syaifin S.Pd.I., M.Pd.I. selaku
dosen pembina Mata Kuliah Perencanaan
Pengajaran
yang telah membimbing kami selaku penulis, sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari
bahwa penyusunan makalah kami masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan demi
penyempurnaan lebih lanjut. Namun demikian, semoga yang sederhana ini
bermanfaat bagi para pembacanya.
Mangkoso, 19 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR
ISI................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tujuan Pengajaran ......................................................... 3
B.
Macam-macam
Tujuan Pengajaran
................................................. 4
C. Pentingnya Merumuskan Tujuan..................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 10
B. Kririk dan
Saran ............................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap negara tentu mempunyai cita-cita dan tujuan
pendidikan untuk warga negaranya. Cita-cita bangsa Indonesia adalah
terbentuknya manusia pancasila bagi seluruh warga negaranya. Tujuan
pendidikannya telah disajikan dengan cita-cita tersebut.
Semua institusi atau lembaga pendidikan harus
mengerahkan segala kegiatan distribusi atau lembaga pendidikan harus
mengarahkan segala kegiatan di sekolahnya bagi percepatan tujuan itu. Inilah
yang disebut dengan tujuan umum pendidikan yang secara ekplisit tertera di
garis-garis besar haluan negara.
Semua aparatur pemerintah termasuk petugas-petugas
pendidikan harus terlebih dahulu memahami makna dari rumusan tersebut dan
menerjemahkannya dalam bentuk rumusan tujuan yang sesuai dengan tingkat dan
jenis pendidikan yang diselenggarakan pada lembaga pendidikan. Inilah yang
disebut sebagai tujuan instruksional.
Semua tujuan pendirian sekolah harus berakibat atau
harus berpedoman kepada tujuan umum atau tujuan pendidikan nasional yang telah
disebut.
Selanjutnya, sebagai tindak lanjut dari penjabaran
tujuan umum menjadi tujuan instruksional adalah perumusan lain telah disampaikan
oleh para ahli bidang studi, sebagai penanggung jawab program kurikuler. Tujuan
kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan untuk masing-masing bidang studi.
Untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang tujuan instrumen kami akan membahas dalam
makalah ini.[1]
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah
dikemukakan diatas, dapat ditarik beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari tujuan pengajaran?
2.
Berapakah tujuan
pengajaran?
3.
Mengapa
merumuskan tujuan pengajaran dianggap penting dalam proses pengajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tujuan Pengajaran
Tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu
yang akan dicapai dengan suatu kegiatan atau usaha. Sesuatu kegiatan akan
berakhir bila tujuannya sudah tercapai. Kalau itu bukan tujuan akhir, kegiatan
berikutnya akan langsung dimulai untuk mencapai tujuan selanjutnya dan terus
begitu sampai kepada tujuan akhir.
Tujuan pengajaran ialah rumusan keinginan
yang akan dicapai dengan pengajaran. Tujuan pengajaran ini ialah pengembangan
dan penjabaran dari tujuan pendidikan Islam.
Tujuan adalah pernyataan umum tentang
kegiatan belajar yang akan berlangsung. Tujuan itu mengarahkan pengajar dalam
menentukan ukuran keberhasilan mata pelajaran, dan secara umum menyampaikan
kepada pihak lain tentang tujuan umum program tersebut.
Memikirkan tujuan pengajaran merupakan
hal yang sangat penting, karena tujuan itu justru akan membantu pengajar dalam
mencari bahan yang akan diajarkan, serta akan mengkondusifkan susunan
pengajaran.
Tujuan yang dirumuskan secara jelas
memungkinkan pengajar membuat ujian secara mudah pula. Bila sebelumnya telah
ditentukan apa saja yang perlu diketahui oleh murid, maka selanjutnya dapat
ditentukan pula apa saja yang dapat ditanyakan kepada mereka. Misalkan saja,
pengajar menginginkan agar murid mengetahui semua sungai yang ada di Pulau
Jawa. Maka itulah yang menjadi tujuan dari pengajaran yang akan ia berikan.[2]
Merujuk pada
tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
1.
Robert F. Marger, tujuan pembelajaran adalah sebagai perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan kompetensi
tertentu.
2.
Kemp, tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan
untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
3.
Oemar hamalik, menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung
pembelajaran.
Meski para ahli
memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk
pada esensi yang sama, bahwa:
1.
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi
pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.[3]
B. Macam-macam Tujuan Pengajaran
Dilihat dari jenjangnya, tujuan-tujuan pendidikan
dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN).
Tujuan pendidikan nasiaonal adalah tujuan yang bersifat paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha
pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggaraan pendidikan harus
membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang
diselenggarakan oleh pendidikan formal, informal maupun non formal. Tujuan umum
ini dirumuskan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan pandangan hidup dan
filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 Pasal 3.[4]
2. Tujuan institusional
Tujuan institusional adalah merupakan rumusan kualifikasi
yang diharapkan dimiliki oleh setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan
pada tingkat dan jenis lembaga-lembaga pendidikan (sekolah-sekolah) tertentu. Oleh karena itu, tujuan
institusional SD lain dengan tujuan institusional SMP.
3.
Tujuan kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang pencapainnya dibebankan pada masing-masing mata pelajaran. Tujuan pendidikan IPA, IPS dan sebagainya
merupakan tujuan-tujuan kurikuler.
Tujuan-tujuan kurikuler setiap mata pelajaran
menggambarkan perilaku atau kemampuan murid yang masih bersifat umum yang
diharapkan bisa dicapai oleh mereka setelah menyelesaikan keseluruhan program
pendidikan suatu mata pelajaran pada suatu jenis atau tingkat sekolah tertentu.
4. Tujuan
intruksional
Tujuan intruksional merupakan tujuan yang terbawah
dari jenjang-jenjang tujuan yang kita kenal. Tujuan ini merupakan tujuan yang
hendak kita capai dalam setiap bagian mata pelajaran apa yang kita ajarkan pada
suatu sekolah tertentu.
Tujuan
instruksional ini akan menjawab pertanyaan apa yang harus dicapai oleh siswa
dalam mata pelajaran tertentu pada suatu bahan atau waktu tertentu. Pencapaian
tujuan instruksional ini akan menunjang pencapaian tujuan kurikuler suatu mata
pelajaran.
Dalam kegiatan
belajar mengajar, dikenal adanya tujuan pengajaran, atau yang sudah umum
dikenal degan tujuan instruksional. Bahkan ada juga yang menyebut tujuan
pembelajaran. Tujuan pengajaran inilah yang merupakan hasil belajar bagi siswa
setelah melakukan proses belajar di bawah bimibingan guru dalam kondisi yang
kondusif. Mengenai tujuan pembelajaran atau pengajaran biasanya dibagi menjadi
dua: tujuan istruksional umum atau sekarang dikenal dengan istilah tujuan umum
pengajaran (TUP) dan tujuan instruksional khusus yang sekarang dikenal dengan
tujuan khusus pengajaran (TKP).
Mengenai
pengertian umum pengajaran (TUP), tujuan instruksional umum (TIU) ada beberapa
rumusan:
a.
Menurut SK
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8/U/1975, TIU diartikan sebagai
tujuan-tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepada program pengajaran suatu
bidang pelajaran.
b.
Menurut Gene E.
Hall dan Howarld L. Jones TIU adalah pernyataaan umum mengenai hasil suatu
program pengajaran.
c.
Dick dan Carey
mengemukakan bahwa TIU adalah suatu pernyataan yang menjelaskan bahwa kemampuan
yang harus dimiliki oleh siswa ialah mengikuti suatu pengajaran.
d.
Briggs
mengatakan bahwa TIU adalah pernyataan umum mengenai tujuan akhir program
pengajaran.[5]
Untuk melaksanakan tugas pendidikan seperti
yang digariskan oleh tujuan umum pendidikan di atas, adalah tujuan pendidikan
yang dibebankan kepada lembaga-lembaga pendidikan. Setiap lembaga pendidikan
tersebut memiliki tugas yang harus diselesaikan dalam bentuk rumusan tujuan
pendidikan institusional yang harus dicapainya pada akhir program
pendidikannya.[6]
Dalam tujuan pendidikan dan pengajaran dikenal adanya
tujuan akhir dan tujuan intermedier. Hal ini dijadikan dasar motivasi. Tujuan
akhir bersifat filosofis dan politis. Filosofis dan bersifat politis karena
tujuan itu ditetapkan sebagai undang-undang atau peraturan. Tujuan intermedier
relatif bersifat operasional, karena akan menunjuk langkah-langkah yang akan
dikerjakan melalui suatu proses.
Tujuan ini perlu dirumuskan untuk membantu mempermudah
guru untuk mendesain program dan kegiatan pengajaran, mempermudah pengawasan
dan penilaian hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberikan pedoman bagi
siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajar.[7]
C. Pentingnya
Perumuskan Tujuan
Komponen tujuan memiliki fungsi yang
sangat penting dalam sistem pembelajaran. Kalau kita ibaratkan, tujuan adalah
komponen jantungnya dalam sistem tubuh manusia. Nah, dengan demikian dapat kita
katakan, akan terjadi proses pengajaran apabila terdapat tujuan yang harus
dicapai. Dengan demikian, sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu
guru dan siswa dalam proses pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Tujuan merupakan pengikat segala aktivitas guru
dan siswa. Oleh sebab itu, merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan dalam merancang sebuah perencanaan program pembelajaran.
Ada beberapa alasan tujuan harus
dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran. Pertama, rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses
pembelajaran dikatan berhasil apabila siswa dapat mencapai tujuan optimal.
Keberhasilann pencapaian tujuan merupakan indikator keberhasilan guru merancang
dan melaksanakan proses pembelajaran.
Kedua, tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman da panduan kegiatan belajara
siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam melaksanakan
aktivitas belajar. Berkaitan dengan itu, guru juga dapat merancang dan
mempersiapkan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa belajar.
Ketiga,
tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi
pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber
belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat
keberhasilan belajar siswa.
Keempat,
tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan
batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru
dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-kemampuan sesuai
dengan tujuan dan tuntunan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat
ditentukan daya serap siswa.[8]
Atas dasar hal tersebut, maka setiap
guru perlu memahami dan terampil merumuskan tujuan pembelajaran agar dapat
tercapai tujuan yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan makalah di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tujuan pengajaran ialah rumusan keinginan yang akan dicapai dengan
pengajaran.
Tujuan pengajaran yang dirumuskan secara jelas dapat membantu pengajar untuk mencapai dalam proses
belajar mengajar.
2. Dilihat dari jenjangnya,
tujuan-tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Tujuan Pendidkan Nasional (TPN).
b. Tujuan institusional.
c. Tujuan kurikuler.
d. Tujuan
intruksional.
3.
Alasan mengapa merumuskan tujuan
pengajaran diangggap sangatlah penting dalam pengajaran, ialah:
a.
Rumusan tujuan yang jelas dapat
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.
b.
Tujuan pembelajaran dapat digunakan
sebagai pedoman da panduan kegiatan belajara siswa.
c.
Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam
mendesain sistem pembelajaran.
d.
Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan
kualitas pembelajaran.
B. Kritik dan Saran
Demikianlah
makalah kami yang berjudul “Merumuskan
Tujuan Pengajaran”
semoga
dapat memberikan manfaat bagi semua orang terutama bagi penulis. Kami menyadari
bahwa di dalam makalah kami masih terdapat banyak kesalahan oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
kami ke depannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.
M,
Sardiman, A. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.
Sanjaya,
Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
kencan. 2016.
Sanjaya, Wina. Perencanaan
& Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar Interpratama
Mandiri. 2008.
Suparman, M. Atwi. Desain Intruksional Modern. Jakarta: Erlangga. 2012.
[2] https://www.diaryapipah.com/2011/10/tujuan-pengajaran.html.
Diunduh 19
September 2018. Diunduh 19
September 2018.
[3] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/08/30/tujuan-pembelajaran-sebagai-kompo
nen-penting-dalam-pembelajaran. Diunduh 21 September
2018.
[4] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, (Jakarta: kencan,
2016) h. 70.
[5] Sardiman, A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
(Cet XXI; Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 68-69.
[7] Sardiman, A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h.
71.
[8] Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem
Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2008), h.
121-123.
Belum ada Komentar untuk "Makalah Tentang Perumusan Tujuan Pengajaran"
Posting Komentar