Makalah Masyarakat Multikultural Sebagai Kekayaan Budaya Indonesia Dan Kelestarian Budaya Bangsa

MASYARAKAT MULTIKULTURAL SEBAGAI KEKAYAAN BUDAYA INDONESIA DAN KELESTARIAN BUDAYA BANGSA

Oleh
----------------
PONDOK PESANTREN HJ. HANIAH
Jln. H. Bohari/Bambu Runcing Dusun Banyo Desa Bontotallasa
Kecamatan Simbang Kabupaten Maros 90561
Tahun 2014


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberi karunia yang berupa nikmat kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “masyarakat multikultural sebagai kekayaan bangsa Indonesia, dan upaya pelestarian kebudayaan untuk pembangunan bangsa.
Makalah ini di susun sebagai dukungan dari reken-rekan dan guru yang telah mendampingi penulis dalam menyusun makalah ini. Yang di dalamnya telah diuraikan masalah masyarakat multikultural. Yang dapat memberikan suatu pelajaran kepada masyatakat akan pentingnya keragaman budaya bagi pem-bangunan bangsa. Dengan demikian dapat mendorong masyarakat untuk meles-tarikan budaya bangsa.
Suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis dalam meyusun makalah ini, karena di sini penulis bisa mengapresiasikan apa yang ada dibenak sanubarinya yang berupa ide dan pikiran dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Masuk disisi lain penulis harus berpikir dan bekerja keras agar makalah yang dibuat akan lebih baik untuk menjadi generasi bangsa yang cerdas dan memiliki sikap berbudi pekerti yang luhur dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pembimbing, dan rekan-rekan yang telah mendukung penulis sehingga makalah ini dapat selesai dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pembaca, yang apa bila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah  ini. Dan teriring doa semoga sukses. Amiin...
Maros, 16 juni 2014
Penyusun        


BAB I

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Bangsa indonesia adalah bangsa yang telah mempunyai beragam kebu-dayaan yang tinggi nilainya menurut ukuran waktu itu. Nenek monyang kita telah memiliki unsur-unsur budaya yang tinggi. Misalnya sistem cocok tanam di sawah, dan ladang, membatik, wayang, tatanan masyarakat yang teratur di bawah hukum adat, ilmu falak, pelayaran, serta karya-karya budaya yang lain
Keseluruhan unsur itu terjalin dan merupakan pola kebudayaan nasional. Kita harus membina kebudayaan nasional. Dengan membina dan mengem-bangkan kebudayaan itu dapat memperkuat kepribadian bangsa. Di samping itu, kebudayaan dapat pula mempertebal harga diri. Kebudayaan nasional menjadi kebanggaan kita dan memperkokoh jiwa kesatuan bangsa indonesia.
Begitu banyak kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita tetapi pada Zaman sekarang ini kebudayaan itu mulai pudar bahkan telah lenyap, ini disebabkan karena menurunnya perhatian masyarakat terhadap budaya sendiri. Kalian dapat merasakan hal ini didaerahmu yang dimana budaya gotong-royong sudah mulai hilang, dan budaya siri na pacce yang sudah hilang dimasyarakat Makassar, dan menggantinya dengan budaya yang kebarat-baratan dengan memakai pakaian yang  kurang pantas dipakai oleh manusia. Inya Allah dalam makalah ini kami akan menyajikan pembahasan/penjelasan mengenai masyarakat multikurtural dan cara melestarikan sosial budaya bangsa Indonesia sebagai rahmat tuhan yang dapat dijadikan sebagai sumber daya banguan bangsa.

B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Menurunnya perhatian pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan budaya bangsa, merupakan suatu sikap dan perilaku yang kurang baik, karena itu dapat menjadikan budaya bangsa menjadi pudar bahkan hilang dari kehidupan. Pada dasarnya masalah ini dapat terjadi karena dua faktor yaitu:
1.      Faktor dari dalam, yaitu masyarakat yang semakin sibuk dengan pekerjaan nya, sehingga tidak ada lagi waktu untuk melestarikan budaya.
2.      Faktor dari luar, yaitu adanya pengaruh budaya barat melalui media massa. dan banyaknya warga negara asing yang menguasai perekonomian di Indonesia sehingga mereka akan menetap di Indonesia dan akan mempenga-ruhi budaya di Indonesia.

C.    PEMBATASAN MASALAH
Sesuai dengan didentifikasi masalah di atas dapat diperoleh berbagai informasi masalah yang sangat luas. Namun penulis menyadari bahwa adanya keterbatasan waktu dan kemampuan. Maka penulis memberikan batasan masalah yang akan disampaikan di dalam makalah ini secara sengkat dan padat. Kemudian masalah yang dijadikan sebagai objek penelitian juga ikut dibatasi dengan menganalisis masalah-masalah yang terjadi di dalam masyarakat multi-kultural. Dalam hal ada beberapa yang menjadi konsep pemikiran penulis yaitu yang dimaksud dengan masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat di mana di dalamnya terdapat beraneka ragam budaya yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan sebagainya.
D.    RUMUSAN MASALAH
            Untuk mengkaji tentang masalah  keanekaragaman budaya Indonesia kami akan mengangkat beberapa pokok permasalahan yaitu sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud masyarakat multikultural.
2.      faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural.
3.      Bentuk-bentuk keragaman kebudayaan Indonesia.
4.      Masalah-masalah yang terjadi di masyarakat multikultural.
5.      Upaya yang dilakukan untuk melestarikan budaya.

E.     HIPOTESIS
Masyarakat Indonesia berdasarkan pengamatan yang ada, mengenai kebudayaan  dapat diinterpresentasi bahwa dalam menjaga kelestaraan budaya indonesia masih perlu di tingkatkan, sekalipun sebagian diantaranya sudah ada yang telah melestarikannya. Adapun langkah-langkah pemerintah dalam meninggkatkan perhatian masyarakat terhadap kebudayaan bangsa yaitu dendan cara membuat suatu undang-undang tentang kelestariaan budaya.
F.     TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
a. memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa begitu banyak kebuda-yaan bangsa Indonesia.
b. untuk mengetahui peranan masyarakat dalam melestarikan keragamaan budaya di Indonesia.
2. Mamfaat penelitian
a. bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang keragaman dan permasalahan yang ada dalam masyarakat miltikultural
b. bagi masyrakat, adalah untuk meningkatkan perhatiannya tehadap keraga-man budaya bangsa dengan menerapkan langkah-langkah khusus, seperti selalu melaksanakan upacara adat.







BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Tidak ada satu pun Negara di Dunia, yang hanya dihuni oleh satu suku bangsa tertentu, dan satu jenis kebudayaan, karena Selain dihuni penduduk asli, terdapat pendatang dari daerah lain. Pendatang tersebut membawa kebiasaan dan budaya dari daerah asalnya. Dengan adanya dua kebudayaan yang berbeda atau lebih disuatu  daerah, itu dapat membentuk masyarakat multikultural. Dan salah satu contohnya adalah Indonesia.
Menurut bahasa multikultural berasal dari dua kata yaitu multi yang berarti banyak dan kultur yang artinya budaya,dan jika digabungkan menjadi multikultural artinya banyak budaya/keragaman sosial budaya. Dari dua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat di mana di dalamnya terdapat beraneka ragam budaya yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan sebagainya. Masyarakat multikultural ini biasa diartikan juga sebagai masyarakat majemuk, atau keragaman sosial budaya.
Berikut ini akan diuraikan pengertian masyarakat multikultural menurut pendapat para ahli:
1.      J. S. Furnifal [1] Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalam satu kesatuan politik.
2.      J. Nasikun Masyarakat yang bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural memiliki sub-sub kebudayaan yang bersifat deferse yang ditandai oleh kurang berkembangnya system nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan-kesatuan sosial serta sering munculnya konfik-konflik sosial primordial.[i][2]
3.      C. W. Watson Dalam buku multikulturalism, Watson mengatakan masyarakat multikultural adalah membicarakan tentang masyarakat Negara, bangsa, daerah, bahkan lokasi gegrafis terbatas seperti kota atau sekolah, yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dalam kesederajatan.[3]
4.      Koentjaraningrat, kebudayaan adalah seluruh system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri sendiri.
B.     KERASTERISTIK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Ada beberapa karakteristik masyarakat multikultural, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain.
2.      Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembagalembaga yang bersifat nonkomplementer.
3.      Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
4.      Secara relatif seringkali mengalami konflik antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.
5.      Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergan-tungan di dalam bidang ekonomi.
6.      Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
Adapun ciri-ciri masyarakat multikultural adalah sebagai berikut.[4]
1.      memiliki struktur kebudayaan yang lebih dari satu.
2.      Struktur sosialnya lebih bersifat nonkomplomenter.
3.      Sisten nilai dasar yang telah disepakati bersama sulit untuk berkembang.
4.      Sering terjadi komplik sosial.
5.      Terjadinya proses integrasisosial yang berlangsung secara lambat.
C.    FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA  MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Masyarakat multikultural tidak terbentuk begitu saja. Banyak faktor yang mengakibatkan suatu masyarakat dikatakan sebagai masyarakat majemuk atau masyarakat multikultural. Faktor-faktor tersebut menjadikan suatu masyarakat memiliki dua elemen atau lebih, yang membentuk kemajemukan.[5] Indonesia sebagai Negara majemuk dipengaruhi oleh beberapa faktor dintaranya sebagai berikut.
1.      Faktor Kondisi Geografis
Bangsa adalah bangsa yang sangat luas yang terdiri dari kurang lebih tujuh belas ribu pulau besar dan pulau kecil yang masing-masing dipisahkan oleh lautan. Dan ditambah dengan berbagai macam penomena alam yang berbeda pada setiap daerah. seperti curah hujan, suhu, keadaan kelembaban udara, dan reliefnya. Dari berbagai macam perbedaan yang ada pada setiap daerah itu sangat memengaruhi keanekaragaman masyarakat di daerah tersebut.contohnya orang yang  yang tinggal di pinggir laut,  mereka akan berfikir dan mencari nafkah  yang sesuai dengan keadaan alam yaitu dengan  cara memamfaatkan budi daya laut dalam rangka memenuhi kelangsungan hidupnya, sehingga terbentuklah kebudayaan di daerah tersebut.
Semua orang memenuhi kelangsungan hidupnya  di manapun mereka dia tinggal, karena mereka telah dikondisikan oleh keadaan geografis, sehingga bekerja sesuai dengan tempat tinggal mereka. Itulah yang menjadikan kondisi geografis sebagai salah satu faktor utama yang menga-kibatkan masyarakat Indonesia memiliki beraneka ragam budaya.



2.      Pengaruh Kebudayaan Asing
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa setiap masyarakat pasti memiliki kebudayaan. Yang di mana kebudayaan itu merupakan hasil cipta, rasa, dan karya manusia. Maksudnya, budaya lahir dari pemikiran dan aktifitas manusia. Dan kebudayaan tersebut akan mendapat pengaruh dari kebudayaan lainnya. Salah satu contohnya adalah Indonesia yang merupa-kan jalur perdagangan internasional yang menghubungkan antara Eropa, Cina dan Jepang yang menjadikan bangsa lain tertarik untuk singgah, bahkan menetap di Indonesia. Dengan posisi tersebut sangat memengaruhi masuknya budaya asing ke Indonesia, yaitu melalui para pedagang asing. Pada saat sekarang ini banyak para pedagang dari Negara lain yang singgah di Indonesia. Sambil berdagang mereka menyebarkan kebudayaan dan agamanya kepada masyarakat yang ada di sekitar daerah tersebut dan selanjutnya disebar luaskan ke seluruh penjuru bangsa Indonesia. Ini terjadi karena keterbukaan masyarakat kita dalam menerima budaya asing, sehing-ga dapat memengaruhi terjadinya akulturasi.
3.      Iklim yang Berbeda
Perbedan kondisi iklim sangat berpengaruh terhadap jenis mata pencaharian penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap penduduk memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda.Seperti petani, nelayan, peternak, berkebun dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, iklim juga mempengaruhi  gaya berpakaian, dan makanan pokok masyarakat. Yang disebabkan oleh iklim yang tidak sama pada setiap daerah, secara langsung maupun tidak langsung, masyarakat akan menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi iklim di daerahnya. Hal ini tentunya akan terbentuk suatu kebudayaan yang baru yang berdasarkan iklim dan cuaca di Daerah tersebut.
4.      Faktor Percampuran Budaya Diantara Masyarakat Majemuk
Dalam masyarakat, sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, dan pasti terjadi, yaitu adanya percampuran antara dua kebudayaan atau lebih, sebagai hasil dari adanya interaksi antaranggota masyarakat. Percampuran tersebut akan menjadikan suatu budaya semakin kompleks. Interksi akan menjadi semakin efektif ketika rasa persatuan muncul pada saat memperjuangkan untuk mempertahankan bangsa. Dengan demikin percampuran antarbudaya suku bangsa yang  majemuk ini akan menjadi stuktur budaya masyarakat Indonesia semakin beragam.
5.      Faktor Letak Indonesia yang Strategis Pada Transportasi laut Dunia 
Indonesia memiliki letak yang sangat strategis. Letak Indonesia berada pada  jalur perdagangan Dunia. Yang dimana semua kapal yang ingin ke kawasan Asia Tenggara, akan selalu melewati Selat Malaka yang terletak di tiga Negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura.[6] Keadaan ini menyebabkan Indonesia sering disinggahi oleh bangsa lain dengan struk-tur kebudayaan yang berbeda. Akibatnya terjadi percampuran budaya yang akan mempengaruhi struktur budaya bangsa Indonesia.
6.      Perbedaan Struktur geologi Indonesia
Wilayah Indonesia terbagi kedalam tiga zona geologi,yang dimana tiap zona geologi memiliki sturuktur yang berbeda. Tiga zona geologi terse-but yaitu zona geologi Indonesia bagian Barat, yang berdasarkan sejarah geologinya perna menjadi satu kesatuan dengan benua Asia, zona geologi bagian Timur pernah menjadi satu dengan Australia,dan Selandia Baru, sedangkan Zona Indonesia bagian Tengah merupakan kawasan yang terpisah dari zona bagian Barat dan zona bagian Timur.[7]
7.      Pengaruh Teknologi dan Informasi
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, pengaruh kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk ke Negara Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia begitu terbuka dan merasa terbuai dengan kemudahan-kemudahan teknologi untuk membantu kehidupan mereka. Misalnya pemanfaatan internet sebagai media pendidikan. Tanpa kita sadari, internet seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang bersifat negatif. Misalnya mengakses situs porno yang dapat mempengaruhi fikiran anak-anak di bawah umur.
D.    KEANEKARAGAAN SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA
Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek monyang  secara turun temurun dari generasi ke generasi sehingga sampai pada zaman sekarang ini. Adapun bentuk-bentuk keragaman sosial dan budaya di Indonesia sebagai berikut:
1.      Keragaman suku bangsa
Suku bangsa sering juga disebut kelompok etnis. Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena memiliki ciri paling mendasar dan umum yang berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal dan kebudayaannya. Adapun ciri mendasar dari suku bangsa, antara lain
a.       Tipe fisik.                                               d. kebudayaan.
b.      Bahasa yang digunakan.                        e. kesadaran kolektif.
c.       Adat dan hukum adat.                          f. memiliki komunikasi dan interaksi.[8]
Suku bangsa yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.       Suku Jawa (Pulau Jawa)
b.      Suku Madura dan Tengger (Jawa Timur)
c.       Batak dan Nias (Sumatera Utara)           
d.      Dayak (Kalimantan)
e.       Minangkabau (Sumatara Barat)  
f.       Sunda (Jawa Barat)
g.      Betawi (DKI Jakarta)
h.      Sasak dan Sumbawa (NTB)
i.        Bugis dan Toraja (Sulawesi selatan).
j.        Sentani dan Asmat (Papua)
            Jumlah suku bangsa di Indonesia semakin tahun semakin bertambah, dan sekarang jumlah suku di Indonesia sudah mencapai kurang lebih 1.128 suku bangsa.
Tabel 1.1 komposisi keragaman kelompok etnis pada tahun 2002
NO
Gol. Etnis
Jumlah
%(persen)
1.
Jawa
83.865.724
41,71
2.
Sunda
30.978.404
15,41
3.
Melayu
6.946.040
3,45
4.
Madura
6.771.727
3,37
5.
Batak
6.076.440
3,02
6.
Minangkabau
5.475.145
2,72
7.
Betawi
5.041.688
2,51
8.
Bugis
5.010.421
2,49
9.
Banten
4.114.162
2,05
10.
Banjar
3.496.373
1,74
11.
Bali
3.027.525
1,51
12.
Sasak
2.611.059
1,30
13.
Makassar
1.982.187
0,99
14.
Cirebon
1.890.102
0,94
15.
Cina
1.738.936
0,86
16.
Gorongtalo
974.175
0,48
17.
Aceh
871.944
0,43
18.
Toraja
                            170.828
0,37

Total
201.092.238
100,00
2.      Keragaman Ras
Ras adalah golongan manusia dengan ciri pisik yang sama.[9] Adapun keragaman ras di Indonesia adalah sebagai berikut.
a.       Ras Melayu Monoloid
Ras minoloid terdapat terdapat di Sumatra, jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Adapun ciri-ciri ras ini, antara lain sebagai berikut.
a.       Warna kulit sawo mateng                 d. Mata hitam
b.      Rambut hitam lurus, berombak.        e. Hidung dan bibir tebal
c.       Tinggi badan rata-rata 150-165 cm
b.        Ras Melanesoid
Ras Melanosuid terdapat di Irian Jaya, Maluku, dan Nusa Tenggara Ti-mur. Ciri-ciri Melanasoid adalah sebagai berikut.
a.       Warna kulit hitam                 d. Rambut hitam kriting
b.      Bibir agak tebal                     e. Badan tegap
c.       Hidung lebar dan pesek        f. Tinggi badan rata-rata 160-170 cm
c.       Ras Asiatic Mongoloid
Ras ini kebanyakan kaum pendatang dan biasa dia tinggal di kota-kota besar. Penduduk yang termasuk ras ini adalah orang Cina, Jepang, dan Korea. Beberapa ciri ras Asiatic Mongoloid adalah Sebagai berikut.
a.       Warna kulit kuning               d. Mata sipit
b.      Bibir tipis                              e. Rambut hitam dan cenderung lurus
c.       Tinggi badan rata-rata 155-165 cm

d.      Ras Kaukasoid
Penduduk yang termasuk ras ini adalah orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika. Ras ini merupakan kaum pendatang yang umumnya tinggal di kota-kota besar. Ciri-ciri ras ini adalah sebagai berikut.
a.       Warna kulit orang India agak kuning, sedangkan orang dari Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika adalah putih.
b.      Rambut hitam atau pirang
c.       Hidung mancung
d.      Bibir tipis.
e.       Tinggi badan rata-rata 165-180 cm


e.       Ras Weloid
              Penduduk yang termasuk ras ini adalah orang Mentawai di Sumatra Barat, orang Enggano Sumatra Barat, orang Tomuna di Pulau muna/Sulawesi Selatan, orang Sakai di Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan[10]
f.   Ras Negroid
              Penduduk yang termasuk ras ini adalah orang semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Pulau Andaman 
3.      Keragaman Bahasa
Indonesia kaya akan bahasa yang berasal dari derah masing-masing. Tanpa ada bahasa seseorang akan susah, bahkan tidak bisa terjalin komunikasi antara individu maupun kelompok. Yang sebagaimana yang kita ketahui bahwa fungsi budaya secara umum adalah alat berekspresi, komunikasi dan adaptasi sosial. Jumlah keragaman bahasa di Indonesia adalah kurang lebih 546 diantara lain sebagai berikut.
a.       Bahasa Aceh di Aceh.                             d. Batak di Sumut.
b.      Minangkabau di Sumatra barat.               e. Betawi di DKI Jakarta.
c.        Sunda di Banten dan Jawa barat                        f. Jawa di Jawa tengah, jawa timur dan DIY.
4.      Rumah Adat
Rumah merupakan salah satu unsur universal dalam kebudayaan yang memiliki arti simbolik Khas yang dapat menujukkan identitas pemiliknya. Dengan demikian pembanguanan rumah senamtiasa mengikuti pola tertentu berdasrkan tradisi yang dapat diterima oleh masyarakat pendukungnya, sehingga tidak dibuat hanya berdasarkan kehendak pribadi (Cunningham, 1972)[11]. Salah satu kelebihan bangsa Indonesia jika dibandingkan dengan bangs lain adalah bangsa Indonesia memiliki berbagai macam jenis rumah adat di setiap sukunya. Nama-nama rumah adat di Indonesia diantaranya adalah sebagai beri-kut.
a.       Rumah adat Bolon di Sumut.                  d. Gadang di Sumatra barat.
b.      Joglo di Jawa.                                          e. Lamin di Kalimantan timur.
c.       Tongkonan di Sulawesi.                           f. Honai di Papua.
5.      Pakaian Tradisional
pakaian ada adalah pakaian yang hanya dipakai pada waktu tertentu. Contohnya pada saat acara perkawinan dan lain sebagainya. Adapun keragaman pakaian adat Indonesia antara lain.
1.      Blangkong, dan Baju Beskap di Jawa Tengah.
2.      Baju Surjan dan balngkon di Yogyakarta.
3.      baju teluk belangan dan daster di Riau.
6.      Senjata Tradisional
Senjata tradisional adalah senjata tajam yang tidak digunakan oleh sembarang orang dan sangat disakralkan. Begitu banyak  jenis senjata tradisional Indonesia beberapa diantara-nya sebagai berikut.
1.      Ronceng di Aceh.                                     6. Keris di Jawa.
2.       Mandau di Kalimantan.                           7. Badik di Betawi.
3.      Clurit di Madura.                                      8. Badik Sulawesi selatan.
4.      Jenawi di Riau.                                         9. Trisula di Sumatra selatan.
5.      Karih, dan, Piarit di Sumatera Barat         10. Badik di Sulawesi Selatan


Gambar.1.2. Senjata tradisional
7.      Makanan Khas
Makanan khas adalah makanan yang sering  buat/dilomsumsi oleh suatu daerah, yang berbeda dengan yang lain.
Adapun beberapa makanan khas daerah di Indonesia adalah sebagai berikut.
a.       Gudeg di Yogyakarta.                 e. Rendang dari Padang.
b.      Pempek dari Palembang.              f. Rujak Cingur dari Surabaya.
c.        Ayam Betutu dari Bali.               g. Pepeda dari Maluku dan Papua.
d.      Onde-onde dari Sulawesi selatan
8.      Upacara Adat
Uapacara adat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan. Contoh: Upacara Kasodo di Tenggerang, Lompat batu di Nias, Grebeg Suro di Solo, Ngaben di Bali.
9.      Keragaman Agama
Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui oleh negera yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
a.       agama islam
mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk agama islam, dan Indonesia merupakan Negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, yaitu 85% dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia, yang dapat jumpai didaerah di Jawa dan Sumatra, Sulawesi.


b.      Kristen protestan
Menurut survai, terdapat 17 % penduduk di pulau Sulawesi menganut protestan, terutama pada daerah Toraja yang sekitar 75% penduduknya yang meganut agama protestan. Bukan hanya itu, di Indonesia terdapat tiga provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu 90% dari penduduk Papua, 91% dari penduduk Ambon,dan 94% dari penduduk Sulawesi Utara.
c.       Hindu
Agama yang jumlah penganutnya yang merupakan nomor  empat terbesar di Indonesia adalah agama hindu. Menurut survai 2006 jumlah penganut agama hindu di indonesia adalah sekitar 6,5 juta orang atau sama dengan 1,8% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Adapun daerah yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu adalah daerah Bali, yakni Sekitar 93 % dari jumlah penduduk Bali.
d.      Budha
Menurut catatan Pada tahun 2000, kurang lebih dari 2% dari total penduduk Indonesia yang beragama Buddha, atau sama dengan kurang lebih 4 juta orang. Yang dimana kebanyakan penganut agama ini berada di Jakarta, Riau, Sumatra Utara dan Kalimantan Barat.
e.       Kristen katolik
Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia yaitu pada abad ketujuh melalui daerah Sumatera Utara.

f.       Agama Konghucu
Agama konghucu pertama kali masuk ke Indonesia yaitu pada abad ketiga Masehi, agama ini berasal dari Cina yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa yang berimigran ke Indonesia. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, dan lepas dari kode etik yang berlaku.
Tabel. 1.2. Komposisi Agama di Indonesia tahun 2002
NO
Penanut Agama
Jumlah
%(persen)
1.
Islam
117.528.772
88,22
2.
Kristen
17.954.977
8,92
3.
Hindu
3.651.939
1,81
4.
Budha
1.694.682
0,84
5.
Kong hu chu
-
-
6.
Agama lainnya
411.629
0,20

Total
201.241.999
100,00

Setiap agama memiliki hari raya masing-masing seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha untuk Islam, Natal untuk Kristen, Paskah untuk Katolik, Nyepi untuk Hindhu, Waisak untuk Budha dan Copgome untuk Konghuchu. Setiap agama memiliki lembaga keagaaman sendiri yaitu MUI untuk Islam, PGI untuk Kristen, KWI untuk Katolik, PHDI untuk Hindu, Walubi untuk Budha dan Matakin untuk Konghuchu, dari keseluruhan tersebut merupakan bentuk-bentuk keragaman budaya dalam beragama.

10.  Kesenian
Kesenian merupakan hasil  pemikiran, dan imajinasi seseorang. Bentuk-bentuk kesenian antara lain:
a.       Tarian Tradisional, contohnya: Saudati dan Saman dari  Aceh, Serampang dua belas dan Tor-tor dari Sumut, Piring dan Payung dari Sumatra barat, Gending Sriwijaya dari Sumatra selatan, Topeng, Ondel-ondel dan Ronggeng dari DKI Jakarta, Jaipon dan Merak dari Jabar, Serimpi, Bambangan Cakil dan Gandrung dari Jateng, Jaran Kepang, Jejer Remong, Ketek Ogleng dari Jawa timur, Kecak dan Pendet dari Bali
b.      Alat Musik Tradisional, Contohnya Tambo dari Aceh, Anglung dari Jawa barat, Gamelan Jawa, Sasando dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Kolintang dari Sulut dan Gorontalo, Tifa dari Papua, Babun dari Kalimantan selatan.
c.       Seni Pertunjukan contohnya: Ketoprak dan Wayang dari Jawa tengah, Ludrok  dari Jawa timur, Lenong dari DKI Jakarta dan Mamanda dari Kalimantan selatan
d.      Lagu Daerah Contoh: Bungong Jeumpa dari Aceh, Ayam den lapeh di Sumatrabarat, Soleram dari Riau, Injit-injit semut dari Jambi, Jali-jali di DKI, Bubuy Bulan dan Dadali dari Jawa barat, Gundul Pacul, Gambang Suling dan Lir-ilir dari Jawa tengah, Pitik Tukung di Yogyakarta, Karapan Sapid an Tanduk Majeng dari Jawa timur, Desaku, Potong bebek, anak kambing saya dari NTT, Indung-indung dari Kalimantan timur, Ampar-ampar pisang dari Kalimantan selatan, O ina ni keke dari Sulut, burung kaka tua dari Maluku dan Apuse dari Papua
e.       Cerita Rakyat contohnya: Malinkundang dari Minangkabau, Sangkuriang daru Jawa barat, Kleting Kuning dan Keong Mas dari Jateng.

11.  Kelompok Kekerabatan
Keluarga adalah kelompok sosial yang paling kecil dalam masyarakat. Keluarga berkembang menjadi kerabat atau dikenal sebagai kelompok kekerabatan.dan setiap masyarakat memiliki sistem kekerabatan sendiri-sendiri.[12] Macam-macam sistem kekerabatan di Indonesia adalah sebagai berikut.
a.       kekerabatan bilateral
sistem kekerabatan yang ditarik dari garis ayah dan ibu secara bersama-sama. Dalam system kekerabatan ini, anak akan menjadi anggota dari kekerabatan ibu dan ayah. Kekerabatan bilateral dianut oleh masyarakat jawa, sunda, dan beberapa daerah lain di Indonesia
b.      kekerabatan patrilinear
system kekerabatan patrilinear adalah kekerabatan yang ditarik dari garis ayah sehingga anak menjadi anggota dari keluarga ayah. System kekerabatan ini dianut oleh masyarakat Batak, Ambon,Mentawai, Papua, Flores, dan beberapa daerah lainnya.
c.       Kekerabatan matrilinear
System kekerabatan matrilinear adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu saja. Anak dalam system kekerabatan ini akan menjadi anggota dari keluarga ibu. Penganuat system kekerabatan ini adalah masyarakat Minagkabau di Sumatra Utara.

E.     MASALAH-MASALAH AKIBAT KERAGAMAN KELOMPOK SOSIAL
Menutut Clipord Geerts maupun Van den Barghe, setiap masyarakat multikultural selalu menghadapi masalah integrasi sosial pada tingkat makro (Negara-bangsa). Lebih dari itu,usaha untuk mewujudkan integrasi sosial dalam masyarakat multikultur dan dipilihlah kedalam dua jenis, yaitu kendala yang bersifat kultural dan struktural.
1. Masalah Kultural
Pada sisi kultural ada beberapa kendala integrasi sosial yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
a.       kuatnya perasan in-group. Perasaan in-group adalah simpati dan perasaan dekat dengan anggota kelompok sendiri. Perasaan in-group yang kuat pada satu sisi memengang bernilai positif. Namun pada sisi lain menimbulkan sikap mengutamakan segala sesuatu yang menyangkut kelompoknya secara berlebihan, sehingga menghambat adanya toleransi dan penghargaan kepada kelompok budaya lain maupun proses integrasi sosial.[13]
b.      Etnosentrisme. Etnosentrisme adalah kecederungan untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mengunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Etnosentrise pada umumnya akan bermuara pada pandangan bahwa kebudayaan suku bangsa sendiri merupakan kebudayaan yang terbaik, sementra kebudayaan suku bang sa lain dianggap rendah. Sekap semacam ini jelas tidak mendukung upaya integrasi sosial yang mengisyaratkan adanya kesediaan dari setiap pihak untuk saling menghargai dan menghomati kakhasan atau cirri khas pihak lain. Etnosentrisme juga dapat mendorong lahirnya aksklusivisme atau sikap menutup diri.
c.       Eksklusivisme. Eksklusivisme adalah kecenderungan sikap untuk menutup diri terhadap interaksi dengan kelompok lain dan hanya mengembangkan kehidupan di dalam kelompok sendiri.
2.   Masalah Struktural
Sementara itu, pada sisi stuktural, sikap-sikap tersebut di atas. Dikuatkan pula oleh kondisi struktur politik dan ekonomi yang mengandung beni-beni penajaman perbedaan antarwargabangsa. Struktur politik yang tidak/kurang demokratis umumnya akan menyudutkan rakyat kecil pada posisi yang serba tidak berdaya di tengah-tengah dominannya kekuasaan penguasa. Sementara itu, struktur perekonomian kapitasistik cenderung melahirkan pengusaha-pengusaha yang berkoalisi dengan para pejabat dalam mengembangkan usahanya.
3.      Konflik
Konfik tidak akan pernah bisa dilepaskan dari masyarakat multikultural sampai kapan-pun. Konflik mempunyai kecenderuangan muncul dalam masyarakat yang heterogen dan kompleks. Komfik dalam masyarakat multikultural dapat terjadi pada kelompok etnis, antarras, antaragama, dan sebagainya.[14] Berbagai konflik yang ada dalam masyarakat multikultural mempunyai faktor penyebab yang berbeda-beda. Akan tetapi pada intinya semua terjadi karena adanya perbedaan, baik perbedaan pendapat, perbedaan paham, perbedaan kepentingan, dan sebagainya.
Di Indonesia konflik di beberapa daerah bahkan tidak bisa diredam secara permanen. Konflik-konflik tersebut dapat muncul lagi kapanpun tanpa direncanakan. Adapun beberapa konfik yang perna terjadi di indonesia antara lain konflik antarsuku bangsa di Kalimantan, dan konflik antarumat beragama di Poso.


4.      Kesenjangan Multidimensional
Kesenjagan merupakan suatu bentuk perbedaan yang mencolok dan tajam. Multi-dimensional adalah beberapa dimensi atau bidang kehidupan. Dengan demikian, kesenjangan multidimensional adalah perbedaan yang sangat tajam dalam berbagai bidang kehidupan.kesenjangan seolah hal yang biasa dalam masyarakat, terutama masyarakat Indonesia.
Kesenjangan yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.       Kesenjangan aspek masyarakat. Kesenjangan dalam aspek masyarakat sangat berhubungan erat dengan sistem politik, sistem hukum dan penyelenggaran organisasi sosial masyarakat. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang dalam pembuatan kebijakan dan keputusa-keputusan politik berpusat pada pemerintah pusat, sehingga rakyat kurang terlatih untuk turut membuat keputusan-keputusan publik.
b.      Kesenjangan sosiogeografis antar pulau Jawa dan pulau-pulau di luar Jawa. Kesenjangan sosiogeografis terlihat dalam hal kepadatan penduduk, kemajuan pendidikan, tingkat kemakmuran, serta keterlibatan dalam komunikasi dan telekomunikasi Nasional maupun Internasional. Kesenjangan sosiogeografis ditandai dengan penduduk di luar pulau Jawa lebih sedikit jika dibandingkan dengan pulau Jawa. Dalam bidang pendidikan, Pulau Jawa lebih maju jika dibandingkan dengan luar Pulau Jawa. Demikian juga halnya dengan tingkat kemakmuran penduduk. Penduduk di luar Jawa yang memiliki kekayaan alam melimpah justru memiliki tingkat kemakmuaran yang rendah jika dibandingkan dengan penduduk Pulau Jawa.
c.       Kesenjangan yang berkaitan dengan aspek material, yaitu kegiatan ekonomi. Perkembangan industrilisasi yang terkonsentrasi di Pulau Jawa telah memperbesar kesenjangan Jawa dan di luar Jawa. Di Pulau Jawa sendiri perkembangan industri yang berpusat di kota besar khususnya di Jakarta, telah melahirkan kesenjangan antara kota denga desa dan diantara pusat dengan daerah. Akibatnya muncullah urbanisasi.
d.      Kesenjangan antara mayoritas dan minoritas. Kesenjangan kelompok mayoritas denga minoritas sering kali terjadi dalam masyarakat.
1.      Kesenjangan antara pribumi dan nonpribumi, terkait dengan penguasaan ekonomi oleh golongan nonpribumi yang sering memunculkan konflik etnis.
2.      Kesanjangan antara penganut agama mayoritas dan minoritas yang dapat menimbulkan konflik bernuansa agama
3.      Kesenjangan antara orang kaya dengan orang miskin terkait dengan masalah kecemburuan sosial
5.      Disentegrasi
Disentegrasi adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian bagian dari satu kesatuan. Disentegrasi adalah suatu proses mundur-nya norma dan nilai dalam masyarakat akibat dari perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan.[15] Disentegrasi ini dapat menimbulkan gejala kehidupan yang tidak normal yang disebut masalah sosial dalam pergaulan. Masalah sosial dalam masyarakat terjadi dalam bentuk perilaku yang menyimpang dari norma yang berlaku. Disentegrasi dapat diartikan sebagai suatu prosesmemisahkan diri, misalnya proses pemisahan Timor Timor dari Indonesia adalah suatu bentuk disentegrasi. Selain itu gerakan-gerakan separatis yang perna ada di Indonesia seperti GAM, RMS dan sebagainya dapat mendorong lebih cepatnya disentegrasi karena mereka mengingatkan adanya pemisahan. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya disenteg-rasi sosial antarkelompok yaitu faktor politik (G 30S/PKI), faktor ekonomi (terjadi karena adanya faktor kesenjangan ekonomi), serta faktor sosial budaya (sikap panatik dan primordialisme yang berlebihan).

F.     KEBUDAYAAN INDONESIA YANG DIREBUT OLEH NEGARA LAIN
Sudah sekian lama Negara kita dikenal dengan sebuah bangsa yang kaya dengan kebudayaan. Keragaman budaya dengan corak multikulturalnya sudah menjadi brand yang  mengagungkan. Banyak negeri lain yang merasa iri dengan kekayaan multikultural nusantara. Hampir semua daerah memiliki nilai-nilai kearifan lokasi yang diekspresiasikan secara kteatif dalam produk-produk budaya yang indah dan eksotis, sehingga membentuk muzaik budaya yang memiliki daya pikat pesona sendiri. Namun sungguh disanyangkan, keragaman dan kekayaan budaya itu memiliki ketahanan yang (nyaris) rapuh. Tak sedikit produk budaya nusantara yang dengan mudah diklaim Negara lain. Berikut ini adalah kesenian dan kebudayaan Indonesia yang direbut negara lain.
1.      Tulisan dan Bahasa Daerah
Salah satu tulisan yang di klaim oleh bangsa lain adalah tulisan lontara yang berasal dari Sulawesi selatan, yang diambil oleh bangsa Belanda pada saat masa penjajahan, dalam hal ini  orang Bugis atau orang Makassar yang ingin memperdalam ilmu yang berkenan dengan tulisan lontara dan bahasa bugis/makassar mereka harus ke Belanda untuk melakukan penelitan mengenai tulisan dan bahasa tersebut.

2.      Kesenian
Dalam bidang kesenian sudah banyak sudah banyak negara yang menglkaim hasil karya masyarakat Indonesia sebagai bagian dari kebudayaannya,salah satu diantaranya. Tari reog ponegoro([16]) yang telah diklaim oleh bangsa Malaysia pada tahun 2007 lalu.
3.      Makanan Khas Indonesia
Adapun makanan khas Indonesia yang telah direbut oleh bangsa lain yaitu, rendang sebagai makanan khas Sumatra Barat, yang diakui oleh warga negara Malaysia sebagai makanan khas dari negaranya.  Bukan hanya itu, tempe yang sudah terkenal keseluruh masyarat Indonesia itu direbut pihak perusahaan asing.Yang disebutkan diatas hanya sebagian kecil dari seluruh kebudayaan Indonesia yang telah diklaim oleh negara lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
Tabel.1.3. Kesenian dan kebudaan Indonesia yang direbut negara lain.
No
Kesenian dan Budaya
Asal
Direbut oleh
1.
Batik
Jawa
Adidas
2.
Naskah kono
Riau
Malaysia
3.
Naskah kuno
Sumatra Barat
Malaysia
4.
Naskah kuno
Selawesi Selatan
Malaysia
5.
Rendang
Sumatra Barat
WN malaysia
6.
Sambal bajak
JawaTengah
WN Belanda
7.
Sambal petia
Riau
WN Belanda
8.
Sambal nanas
Riau
WN Belanda
9.
Tempe
Jawa
Perusahaan asing
10
Lagu rasa sayange
Maluku
Malaysia
NO
Kesenian dan Budaya
Asal
Direbut oleh
11.
Tari reog ponegoro
Jawa Timur
Malaysia
12.
Tali soleram
Riau
Malaysia
13.
Lagu injit-injit semut
Jambi
Malaysia
14.
Alat musik gamelang
Jawa
Malaysia
15.
Tari kuda lumping
Jawa Timur
Malaysia
16.
Tari piring
Sumatra Barat
Malaysia
17.
Lagu kakak tua
Maluku
Malaysia
18.
Lagu anak kambing saya
Nusa Tenggara
Malaysia
19.
Kursi ukiran khas jepara
Jawa Tengah
WN Perancis
20.
Pigura ukiran khas jepara
Jawa Tengah
WN Inggris
21.
Motif batik perang
Yogyakarta
Malaysia
22.
Desain kerajinan perak
Bali
WN Amerika
23.
Rempah dan obat
Asli Indonesia
Shiseldo Co. Ltd.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, bisa jadi kasus kasus yang semacam itu akan terus bertanbah banyak jika tidak ada upaya serius untuk membuat sebuah pertahanan budaya yang kokoh.
G.    KEBUDAYAAN SEHARI-HARI YANG TELAH PUDAR/HILANG
Di zaman sekarang ini hampir semua orang sibuk dengan pekerjaanya sehingga kebudayaan tidak lagi diperhatikan, perilaku seperti ini dapat menjadikan  budaya bangsa kita menjadi pudar bahkan hilang dari kehidupan. Beberapa kebudayaan yang kian pudar dari kehidupan dimasyarakat adalah sebagai berikut.
1.      Gotong royong merupakan sikap saling bekerja sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Pada zaman sekarang ini gotong royong mulai hilang dari masyarakat terutama masyarakat perkotaan yang dimana mereka hanya mementingkan diri sendiri, sehingga mereka hanya akan bekerja apabilah ada upah dari pekerjaan tersebut. Bukan hanya di masyarakat perkotaan, di daerah pedesaan pun mulai hilang rasa kerjasama antaranggaota masyarakat. Contohnya orang yang membangun rumah di pedesaan pada saat sekarang ini hanya mengandalkan tukang bangunan saja.
2.      Adab-adab anak terhadap orang tua. Pada zaman sekarang ini, anak tidak lagi memperhatikan orang tuanya mereka lebih cenderung bermain dan tidak mempedulikan apa yang diamanah oleh orang tuanya. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh teknologi dan komulikasi yang sangat berkembang.
3.      Budaya siri na pacce di Sulawasi Selatan. Siri na pacce adalah budaya masyarakat Makassar yang memiliki perasan malu untuk melakukan perilaku yang buruk, dan adanya rasa solidaritas antara masyarakat. Kebudayaan ini sudah hilang dari masyarakat Makassar yang dimana penduduknya sudah tidak malu lagi memakai pakaian dengan gaya kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan kondisi daerahMakassar.
4.      Mappatabe’ (permisi) di Makassar. Pada zaman sekarang ini budaya orang makassar yang sudah hampir hilang adalah, budaya orang tua dulu yang disebut dengan mappatabe’(permisi), dimana apabila seseorang yang ingin lewat di depan orang lain mereka merendahkan bahu kiri. sebagai tanda penghormatan kepada orang lain.

H.    UPAYA PELESTARAN BUDAYA BANGSA INDONESIA
Begitu banyak kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang terdahulu, sekarang yang menjadi kewajian kita adalah menjaga kelestaran budaya agar budaya tersebut tidak direbut oleh negara lain. Adapun beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestaran budaya kita yaitu antara lain.
1.      Mengajarkan/mewariskan kepada generasi-generasi selanjutnya
Dengan mengajarkan kepada generasi-generasi berikutnya suatu kebiasaan/kebudayaan tidak akan hilang. Contohnya, pembacaan kitab Al-barazanji yang merupakan suatu kebudayaan islam, yang sudah hampir tidak ada penerusnya.
2.      Membuat kebijakan tentang kelestaraan budaya
Dengan ada perundang-undangan yang megatur kepemilikan kebuda-yaan suatu Negara itu sangat berpengaruh dalam menjaga ketahanan nasional dan kedaulatan negaranya.
3.      Selalu mengadakan acara adat istiadat
Dengan mengadakan acara adat maka, kebudayaan yang ada di daerah tersebut akan selalu di ingat dan tidak dapat dilupakan. Contohnya, budaya pembacaan Al-barazanji setiap malam jum’at, bagi umat muslim.
4.      Tidak mudah terpengaruh oleh bangsa lain
Begitu mudahnya bangsa lain merebut keragaman budaya nusantara ini disebabkan karena masyarakat Indonesia terlalu mudah menerima kebudayaan bangsa lain. Dengan adanya perhatian masyarakat untuk menjaga kelestarian badaya bangsa, itu dapat menjadi faktor penentu terhadap kedaulatan bangsa dan negara dalam pembangunan.
5.      Menanamkan prinsip bineka tunggal ika
Dalam kalangan para pelajar sekarang, Bhinneka tuggal ika hanyalah sebuah materi, padahal semboyan itu harus di pahami dan di lakukan di dalam kehidupan Bangsa Indonesia. Indonesia bermacam-macam Agama , suku , ras , bahasa ,dan lain sebagainya. tapi di dalam perbedaan itu kita ha-rus bisa bersatu walau berbeda, dan kita tak boleh terpecah belah dengan adanya perbedaan. itulah indonesia Satu tujuan yaitu kesatuan walau wana beribu ribu .Indonesia bukan medan perang perbedaan , indonesia bukan tempat ejekan kebudayaan , Indonesaia adalah Indonesia , berbeda tapi satu yaitu satu tujuan bangsa Indonesia yang damai tentram abadi.
6.      Meningkatkan rasa Toleransi
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa bangsa Indonesia merupa-kan Negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman budaya. Yang terdiri dari agama, ras, etnis, dan lain sebagainya. Hal ini jangan sampai menjadi penyebab hilang yang rasa toleransi, saling menghargai serta menghormati perbedaan.



  
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Sebagaimana yang telah diuraian di atas maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.      Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat di mana di dalamnya terdapat beraneka ragam budaya yang telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan sebagainya.
2.      Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang kaya akan kebudayaan, mulai dari keragaman suku bangsa, ras, bahasa, rumah tradisional, pakaian tradisional, senjata tradisional makanan khas, adat istiadat, agama, kesenian,dan kelompok kekerabatan.
3.      Masalah yang ditimbulkan oleh masyarakat multikultural antara lain, masalah kultur, masalah struktural, konfik, masalah multidimensional, yang berupa kesenjangan Kesenjangan aspek masyarakat, Kesenjangan sosiogeografis antar pulau Jawa dan pulau-pulau di luar JawaKesenjangan yang berkaitan dengan aspek material, yaitu kegiatan ekonomi, Kesenjangan antara mayoritas dan minoritas, serta terjadinya disentegtasi.
4.      Perhatan masyarakat Indonesia masis sangat kurang, ini ditandai dengan banyaknya kebudayaan bangsa yang direbut oleh pihak bangsa lain.
5.      Dengan menjaga kelestarian keragaman budaya bangsa itu dapat dapat dijadikan sebagai sumber pembangunan bangsa.

B.     KRITIK DAN SARAN
Kami sadar bahwa makah ini jauh dari kesempurnaan, kerena kesempur-naan itu hanya milik Allah, berkenaan dengan hal ini kami dari penyusun sangat membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam pembuatan makalah ke depannya,dan tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada guru yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Dan semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi pembaca. Akhirul qalam Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatu.

C.    IMPLIKASI
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak pemerintah dan masyarakat agar dapat menjadikan keragaman sosial budaya sebagai konsep “sumber daya pembagunan bangsa”. Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dan telah memperhatikan hasil-hasilnya. Penulis menyarankan hal-hal berikut ini:
1.      Kepada pihak pemerintah, sebagai lembaga pembuat kebijakan, supaya membuat undang-undang tentang kelestarian keragaman sosial budaya di Indonesia. Sehingga, akan menjadikan kebudayaan di Indonesia tidak direbut negara lain.
2.      Kepada masyarakat, sebagai pihak yang menjalankan roda kehidupan ber-bangsa dan bernegara, supaya melestarikan keragaman budaya bangsa, yang dapat dijadikan sebagai sumber daya pembangunan bangsa.




DAFTAR PUSTAKA
Nurseno. 2007. Kompetensi Dasar Sosiologi 2. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Nurseno. 2007. Kompetensi Dasar Sosiologi 1. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Priatna, Apri. 2002. Bagaimana Mencintai Tanah Air Dan Bangsa. Jakarta Timur: CV Indradjaya.
Saing, Ama. 2010. Arsitektur Tradisional Rumah Adat Bugis-Makassar. Makassar: Indhira Art.
Nurdina, Anis, R. 2008. Sosiologi Semester Genap. Jawa: PT. Temprina Media Grafika




[1] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 46
[2] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 46
[3] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 45
[4] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 48
[5] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h.48
[6] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 48
[7] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 49
[8]  R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 50
[9] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 41
[10] Nurseno.. Kompetensi Dasar Sosiologi 2. (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2007) h.
[11] Saing, Ama.. Arsitektur Tradisional Rumah Adat Bugis-Makassar. (Makassar: Indhira Art. 2010)h 51
[12]  R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 52
[13] Nurseno.. Kompetensi Dasar Sosiologi 2. (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2007) h.

[14] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 49
[15] R. Anis Nurdiana, Sosiologi (Jawa Indonesia:JP books 2008) h. 54
[16] Ama Saing,. 2010. Arsitektur Tradisional Rumah Adat Bugis-Makassar. (Makassar: Indhira Art.)
h. 8


Iklan Atas Artikel

Adnow April 22

Adnow April 22

Iklan Bwah Artikel (Adnow)