Makalah tentang Pentingnya Bahasa Sebagai Alat Komunikasi



makalah tentang Pentingnya Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberi karunia yang berupa nikmat kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi”. Shalawat dan salam tercurahkan penuh kepada Rasulullah SAW.
Makalah ini di susun berdasarkan dukungan dan dorongan dari guru, dan rekan-rekan yang telah mengajar dan membimbing penulis. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis dalam meyusun makalah ini, karena di sini penulis bisa mengapresiasikan apa yang ada dibenak sanubarinya yang berupa ide dan pikiran dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Di sisi lain penulis harus berpikir dan bekerja keras agar makalah yang dibuat akan lebih baik untuk menjadi generasi bangsa yang cerdas dan memiliki sikap berbudi pekerti yang luhur dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada guru, dan rekan-rekan yang telah mendukung penulis sehingga makalah ini dapat selesai dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pembaca, yang apa bila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah  ini. Dan teriring doa semoga sukses. Aamiin.
Mangkoso , 18 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG.................................................................. 1
B.     RUMUSAN MASALAH............................................................... 2
C.    TUJUAN......................................................................................... 2
D.    MANFAAT.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    SEJARAH AWAL KAJIAN BAHASA...................................... 3
B.     PENGERTIAN BAHASA............................................................ 4
C.    JENIS-JENIS BAHASA............................................................... 6
D.    FUNGSI BAHASA........................................................................ 7
E.     PETINGNYA BAHASA SEBAGAI
ALAT KOMUNIKASI................................................................. 10
BABIII PENUTUP
A.    KESIMPULAN.............................................................................. 12
B.     KRITIK DAN SARAN................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan salah satu pintu perubahan, baik dalam pribadi, masyarakat, dan Negara, bahkan juga Dunia. Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. bukan hanya dalam bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan dan bahasa tubuh.
Pemikiran seseorang tentunya akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah “dituliskan” sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin disampaikan seorang penulis. Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat berkaitan erat dengan bahasa. Baik itu hanya bercakap-cakap dengan teman, atau dalam kegiatan formal seperti sekolah, kuliah bahkan dalam pekerjaan.
Filsafat juga tidak dapat lepas dari bahasa. Banyak filsuf yang justru mengawali pemikirannya dari problem bahasa. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari tata gramatikal bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian seseorang dapat terpengaruh ‘hanya’ dari penggunaan kata-kata atau pemikiran. Sangat penting untuk dapat tetap berpikir kritis dalam mengerti ucapan seseorang maupun teks.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa defenisi bahasa?
2.      Apa fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari?
3.       Apa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi?
C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui defenisi dari bahasa.
2.      Untuk mengetahui bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Untuk mengetahui peran penting bahasa sebagai alat komunikasi.
D.    MANFAAT
1.      Menambah wawasan kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Memberikan informasi mengenai pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi.



BAB II
PEMBAHASAN 
A.    SEJARAH AWAL KAJIAN BAHASA
Kajian formal bahasa sering dianggap telah bermulai di India oleh Panini, ahli tata-bahasa abad 5 SM yang memformulasikan 3.959 aturan dari morfologi Sanskrit. Namun, penulis-penulis Sumeria telah mempelajari perbedaan antara tata-bahasa Bahasa sumeria dan Bahasa Akkadiasekitar 1900 SM. Kemudian tradisi tata-bahasa berkembang pada semua kultur kuno yang mengadopsi tata tulis. Pada abad ke-17, seorang Tata bahasa Port-Royal dari Perancis mengembangkan ide bahwa tata-bahasa dari semua bahasa merupakan sebuah refleksi dari dasar-dasar pemikiran universal, dan oleh karena itu tata-bahasa merupakan universal. Pada abad ke-18, penggunaan pertama dari metoda komparatif oleh ahli filologi dan India kuno dari Inggris William Jones memicu tumbuhnya linguistik komparatif. Kajian ilmiah dari bahasa diperluas dari Indo-Eropa ke bahasa secara umum oleh Wilhelm von Humboldt. Pada awal abad 20, Ferdinand de Saussurememperkenalkan ide bahwa bahasa sebagai suatu sistem statik dari unit-unit yang saling berhubungan, didefinisikan lewat pertentangan antara mereka.  Dengan memperkenalkan perbedaan analisis bahasa antara diakronik dan sinkronik, dia meletakkan fondasi dari disiplin ilmu linguistik modern. Saussure juga memperkenalkan beberapa dimensi dasar dari analisis bahasa yang masih menjadi dasar dibanyak teori linguistik kontemporer, seperti perbedaan antara sintagma dan paradigma, dan perbedaan Langue-parole, membedakan bahasa sebagai suatu sistem abstrak (Language), dari bahasa sebagai suatu manifestasi konkrit dari sistem itu sendiri (parole).
B.     PENGERTIAN BAHASA
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi[1].
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok’.
            Pengertian bahasa dari beberapa ahli:
1.      Bill Adams: bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif
2.      Wittgenstein: Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis
3.      Ferdinand De Saussure: Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain
4.      Plato: Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut
5.      Bloch & Trager: Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
6.      Carrol: Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia
7.      Sudaryono: Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
8.      Saussure: Bahasa adalah objek dari semiologi
9.      Mc. Carthy: Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir
10.  William A. Haviland: Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Dari defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan secara sederhana bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.
C.    JENIS-JENIS BAHASA
1.    Bahasa Lisan yaitu suatu komunikasi anatar manusia untuk mengutarakan maksudnya melalui kata kata yang terucap dari mulut.
2.     Bahasa Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi yang terbentuk dari berbagai kosa kata yang disusun sehingga terbentuk suatu kalimat yang memiliki arti dan dituangkan kedalam bentuk tulisan.
3.    Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang menggunakan jenis bahasa ini adalah kaum tunarungu mereka mengkombinasikan antara gerakan tangan, gerak bibir, dan ekspresi wajah agar lawan bicaranya mengerti apa yang ia maksud.
4.    Bahasa Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan untuk memerintah komputer dengan menggunakan syntax syntax yang telah diatur oleh bahasa pemrograman itu sendiri, tujuannya agar komputer mampu menjalankan apa yang kita perintahkan.
5.    Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara langsung menggunakan isi hati kita, bahasa batin tidak memerlukan sarana kata kata seperti jenis bahasa yang lainnya. Istilah yang lebih mirip dengan komunikasi bahasa batin yaitu telepati.
D.    FUNGSI BAHASA
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1.      Fungsi praktis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2.      Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3.      Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4.      Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5.      Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
Bahasa juga merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
            Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai berikut:
1.      Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
2.      Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
3.      Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Yang dimaksud dengan bahasa sebagi alat integrasi dan adaptasi social adalah Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Dan Bahasa sebagai alat integrasi digunakan untuk menyatukan berbagai ragam manusia yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Bahasa memungkinkan seseorang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya.
4.      Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Bahasa sebagai Kontrol Sosial, dengan adanya bahasa dapat memberikan kontrol terhadap perilaku/tingkah laku/sikap yang dilakukan. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
E.     PETINGNYA BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. Tak hanya dalam bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan. Pemikiran seseorang tentunya akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah “dituliskan” sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin disampaikan seorang penulis. Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat berkaitan erat dengan bahasa. Baik sekedar bercakap-cakap dengan teman, atau dalam kegiatan formal seperti sekolah, kuliah bahkan dalam pekerjaan. Filsafat juga tidak dapat lepas dari bahasa. Banyak filsuf yang justru mengawali pemikirannya dari problem bahasa. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari tata gramatikal bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian seseorang dapat terpengaruh ‘hanya’ dari penggunaan kata-kata atau pemikiran. Sangat penting untuk dapat tetap berpikir kritis dalam mengerti ucapan seseorang maupun teks.
Teori-teori yang berkembang dalam filsafat bahasa inilah yang kemudian menjadi alat bagi setiap orang untuk dapat lebih mengeksploitasi sebuah pemikiran, baik yang terucapkan maupun dalam bentuk teks. Bahasa tidak hanya mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga dapat menjadi hal yang kompleks. Sebuah perjanjian antar negara juga menggunakan bahasa yang disepakati pihak-pihak yang terkait agar tercapai kesepakatan. Tanda-tanda yang hadir dalam kehidupan kita sehari-hari juga bagian dari bahasa. Contoh, rambu-rambu lalu lintas tentu akan sangat tidak efisien jika dituliskan dalam bentuk huruf. Para pengguna jalan tentu tidak akan sempat membaca tulisan-tulisan itu. Karena itu untuk mempermudah, dibuat simbol-simbol yang dikonvensikan dan dimengerti masyarakat.
Kudera dalam bukunya The Art of Novel  mengatakan bahwa manusia akhir-akhir ini memiliki kecenderungan ‘malas’ menginterpretasi segala sesuatu. Semakin maju perkembangan zaman, manusia justru semakin terlihat pasrah menerima begitu saja segala sesuatu yang hadir. Tak ada keinginan untuk mengartikan tanda-tanda disekitarnya. Akibatnya, keberagaman hidup semakin berkurang. Ada kesan ingin menyeragamkan segalanya. Menyedihkan sekali jika suatu saat semua orang menjadi ‘robot’ yang tidak memiliki keunikan masing-masing. Hal ini terjadi akibat hilangnya senseseseorang untuk berani memaknai teks.
Akal sangat erat kaitannya dengan bahasa, karena pikiran akan disampaikan melalui bahasa baik itu secara lisan, tulisan, maupun bahasa isyarat, kemudian apa yang disampaikan melalui bahasa akan menjadi perbuatan. Perbuatan yang terus menerus akan menjadi kebiasaan. Karena sudah menjadi kebiasaan maka akan menjadi karakter hidup. Kalau sudah menjadi karakter lama-lama menjadi unsur dari kebudayaan dan bersama-sama menjadi kebudayaan masyarakat. Kalau kebudayaan masyarakat dibiarkan tanpa kritik atas dirinya maka dalam jangka waktu tertentu akan menjadi peradaban. Kalau sudah jadi peradaban, susah untuk dirubah lagi.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
B.     KRITIK DAN SARAN
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, kerena kesempur-naan itu hanya milik Allah, berkenaan dengan hal ini kami dari penyusun sangat membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam pembuatan makalah ke depannya, dan tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada guru yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Dan semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi pembaca. Akhirul qalam Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatu.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, dkk. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:Rineka Cipta.
Triono, condro, dwi.2012. Ilmu Retorika untuk Mengguncang Dunia. Yogyakarta: Irtikaz, Cet. IV.



[1] Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hal 11

Iklan Atas Artikel

Adnow April 22

Adnow April 22

Iklan Bwah Artikel (Adnow)